Cari Blog Ini

Minggu, 29 Mei 2011

Analgetika

Analgetika bekerja secara sental untuk meningkatkan kemampuan menahan nyeri. Analgesia yaitu keadaan setelah pemberian analgetika, bercirikan perubahan perilaku pada respon terhadap nyeri dan kemampuan yang berkurang untuk menerima impuls nyeri tanpa kehilangan kesadaran. Sebaliknya, banyak obat meringankan nyeri dengan mempengaruhi patologi untuk mendasarinya. Umpamanya, nyeri yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada kerongkongan dapat dihilangkan secara menakjubkan segera setelah diberikan suatu antibiotika. zat ini memusnahkan atau membatasi pertumbuhan bakteri yang bersama-sama dengan sel tuan rumah yang rusak, dibersihkan oleh sistem peredaran dan sistem kekebalan. Penyembuhan dipercepat serta peradangan, pembengkakan, dan nyeri berkurang. Beberapa obat yang menghilangkan nyeri dengan efek langsung pada nyeri dan jalur bersangkutan tetapi tidak mempengaruhi patologi yang mendasar dan, seperti halnya analgetika, dapat menutupinya. Anastetika lokal bekerja perifer untuk menghalangi pembentukan dan penghantar impulsnya. Anastetika umum dan hipnotika bekerja sentral untuk menghilangkan nyeri dengan cara menghilangkan kesadaran.
Plasebo dapat juga menghilangkan nyeri, yang memberi kesan adanya unsur psikologi atau perilaku dalam meringankan dan menahan nyeri. Lain daripada itu, banyak depresan sentral lainnya seperti obat pelemas otot kerangka, obat penenang, dan antihistamin. Antihitamin menghilangkan nyeri dengan cara yang belum dapat dipastikan. Penelitian menyediakan dasar biokimiawi untuk pemisahan analgetika klasik ( non narkotika) dalam dua golongan. Tiap golongan, seperti depresan sentral lainnya, saling memperkuat efek depresan sentral dan analgesik masing-masing. Jadi pemakaian analgetika secara rasional memerlukan pengertian tentang mekanisme biokimia dan fisiologi tentang analgesia.
Terdapat perbedaan mencolok antara analgetika dengan anastetika umum yaitu meskipun sama-sama berfungsi sebagai zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri namun, analgetika bekerja bekerja tanpa menghilangkan kesadaran. Nyeri sendiri terjadi akibat rangsangan mekanis, kimia, dan fisis yang memicu pelepasan mediator nyeri. Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan dinamakan ambang nyeri. Untuk mengurangi atau meredahkan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak digunakan obat-obat analgetik(parasetamol, asam mefenamat, dan antalgin ) yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga reseptor nyeri tidak menerima rangsangan nyeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar